Fungsi Dan Pendekatan
Bimbingan Dan Konseling[1]
Oleh : Ah. Taufiq Nurun
Najib, A’izzatul Laili, Nurul Hikmah, Nur Hasanah & Wiwin Nur Indah Sari[2]
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah sebuah aset yang penting di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, karena bagaimana pun tidak ada bangsa yang
maju tanpa diiringi pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang berkualitas bukan
hanya dilihat dari sejauh mana proses pengajarannya, Yusuf (2005: 5) memaparkan
ada tiga bidang pendidikan yang harus menjadi perhatian, diantaranya; Bidang administrative
dan kepemimpinan, Bidang Intruksional dan kurikuler, dan Bidang
pembinaan siswa (Bimbingan dan Konseling).
Daam makalah ini akan membahas tentang bimbingan dan
konseling.
Bimbingan
dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal,
dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung berdaarkan norma-norma yang berlaku (SK
Mendikbud No. 025/D/1995).[3]
Layanan
bimbingan dan konseling diharapkan membantu peserta didik dalam pengenalan
diri, pengenalan lingkungan dan pengambilan keputusan, serta memberikan arahan
terhadap perkembangan peserta didik; tidak hanya untuk peserta didik yang
bermasalah tetapi untuk seluruh peserta didik. Layanan bimbingan dan konseling
tidak terbatas pada peserta didik tertentu
atau yang perlu ‘dipanggil’ saja”, melainkan untuk seluruh peserta didik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka pemakalah akan merumuskan beberapa sub masalah di bawah ini:
1.
Tujuan Bimbingan Dan Konseling
2.
Fungsi
Bimbingan Dan Konseling
3.
Bentuk dan
Pendekatan dalam Bimbingan Konseling
PEMBAHASAN
1.
Tujuan Bimbingan Dan Konseling
a)
Tujuan Umum
Tujuan umum dari layanan Bimbingan dan Konseling adalah sesuai
dengan tujuan pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional (UUSPN) Tahun 1989 (UU No. 2/1989), yaitu terwujudnya
manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri
serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Depdikbud, 1994 : 5)
b)
Tujuan Khusus
Secara khusus layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk
membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek
pribadi, sosial, belajar dan karier.
Bimbingan pribadi – sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi – sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggung-jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.[4]
Bimbingan pribadi – sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi – sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggung-jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.[4]
A.
Fungsi Bimbingan Dan Konseling
Fungsi merupakan bagian utama dari cabang kerja yang
selanjutnya terbagi menjadi aktivitas. Dengan demikian yang dimaksud dengan
fungsi Bimbingan Konseling adalah hal-hal yang terkait dengan aktivitas yang
dilakukan dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di sekolah.
Menurut para ahli Bimbingan dan Konseling itu diungkapkan
sebagai berikut :
Menurut Priyatno dan Amati E. (2004: 194) menyebutkan bahwa
fungsi Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah :
1)
Fungsi pemahaman,
2)
Fungsi pencegahan,
3)
Fungsi pengentasan,
4)
Fungsi pemeliharaan dan pengembangan,
Menurut Nurihsan A.J. (2006: 8-9) menyebutkan bahwa Bimbingan
Konseling minimal mempunyai 4 fungsi :
1)
Fungsi pengembangan,
2)
Fungsi penyaluran,
3)
Fungsi adaptasi,
4)
Fungsi penyesuaian,
Menurut Tohirin menyebutkan bahwa penyelenggaraan Bimbingan
dan Konseling khususnya di sekolah atau madrasah memiliki 9 fungsi :
1)
Fungsi pencegahan (preventif),
2)
Fungsi pemahaman,
3)
Fungsi pengentasan,
4)
Fungsi pemeliharaan,
5)
Fungsi penyaluran,
6)
Fungsi penyesuaian,
7)
Fungsi pengembangan,
8)
Fungsi perbaikan,
9)
Fungsi advokasi,
Berikut penjelasan secara singkat tentang fungsi Bimbingan
dan Konseling di sekolah dari pendapat Nurihsan A.J.
1. Fungsi
pemahaman.
Yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling menghasilkan pemahaman
tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan
pengembangan siswa.
2. Fungsi
penyaluran.
Adalah dapat membantu siswa dalam memilih jurusan, jenis
sekolah, ataupun pekerjaan yang sesuai dengan minat, bakat, dan ciri
kepribadian lainnya.
3. Fungsi
adaptasi.
Yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling dalam hal membantu
petugas-petugas di sekolah khususnya guru untuk mengadaptasikan program
pendidikan dengan minat kemampuan, kebutuhan peserta didik.
4. Fungsi
penyesuaian.
Yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling dalam rangka membantu
siswa untuk memperoleh kemajuan dan berkembang secara optimal.
Bimbingan
dan Konseling diarahkan pada terselenggaranya dan terpenuhinya keperluan akan
bantuan dalam hal pendekatan, informasi dan orientasi, konsultasi dan
komunikasi kepada siswa dan pihak-pihak yang berkepentingan.[5]
Ditinjau dari segi sifatnya, layanan Bimbingan dan Konseling
dapat berfungsi sebagai :
1)
Fungsi Pencegahan (preventif)
Layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi pencegahan
artinya : merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi
pencegahan ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar
terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Kegiatan
yang berfungsi pencegahan dapat berupa program orientasi, program bimbingan
karier, inventarisasi data, dan sebagainya.
2)
Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi Bimbingan dan
Konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak
tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa pemahaman ini mencakup :
a)
Pemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa
sendiri, orangtua, guru, dan guru pembimbing
b)
Pemahaman tentang lingkungan siswa (termasuk di dalam
lingkungan keluarga dan sekolah) terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru,
dan guru pembimbing.
c)
Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (terutama
di dalamnya informasi pendidikan, jabatan/pekerjaan dan/atau karier dan
informasi budaya/nilai-nilai terutama oleh siswa.
3)
Fungsi Perbaikan
Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan,
namun mungkin saja siswa masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Disinilah
fungsi perbaikan itu berperan, yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan
menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami
siswa.
4)
Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi ini berarti bahwa layanan Bimbingan dan Konseling yang
diberikan dapat membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan
keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. Dalam fungsi
ini hal-hal yang dipandang positif agar tetap baik dan mantap. Dengan demikian,
siswa dapat memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang
positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.[6]
B.
Bentuk dan
Pendekatan dalam Bimbingan Konseling
Jika kita memahami
pendidika sebagai suatu bantuan yang
diberikan oleh orang dewasa kepada yang belum dewasa dalam proses perkembangan
menuju kedewasaan. Maka dalam hal ini
sangat diperlukan bimbingan, dan perlu ada pendekatan dalam bimbingan tersebut.
Adapun beberapa macam pendekatan dalam bimbingan tersebut, diantaranya:
1.
Bimbingan
Preventif
Pendekatan
bimbingan ini menolong seseorang sebelum ia menghadapi masalah. Caranya ialah
dengan menghindari masalah itu (jika memungkinkan), mempersiapkan orang
tersebut untuk menghadapi masalah yang pasti akan dihadapi dengan member bekal
pengetahuan, pemahaman, sikap, dan ketrampilan untuk menghadapi masalah itu.
2.
Bimbingan
Kuratif atau Korektif
Dalam
pendekatan ini pembimbing menolong seseorang jika ia mengalami masalah yang
cukup berat hingga tidak dapat diselesaikan sendiri.
3.
Bimbingan
Perseveratif
Bimbingan
ini bertujuan meningkatkan yang sudah baik, mencakup sikap dan sifat yang
menguntungkan tercapainya penyesuaian diri dan lingkungan, kesehatan jiwa yang
dimilikinya, kesehatan jasmani, dan kebiasaan-kebiasaan hidup yang sehat,
kebiasaan cara belajar atau bergaul yang baik dan sebagainya.
Bimbingan
dapat dilakukan secara individual dan kelompok, sehingga ada pendekatan
individu dan pendekatan kelompok, yaitu:
a)
Pendekatan Individu
Pendekatan bimbingan individu dilakukan dengan
pendekatan perseorangan. Tiap orang dicoba didekati, dipahami dan ditolong
secara perseorangan. Pendekatan ini dilakukan melalui wawancara langsung denagn
individu. Dalam pendekatan ini terdapat hubungan yang dinamis. Individu merasa
diterima dan dimengerti ooleh pembimbing. Dalam hubungan tersebut pembimbing
menerima individu secara pribadi dan tidak memberikan penilaian. Individu
merasakan ada orang yang mengerti masalah pribadinya, mau mendengarkan keluhan
dan curahan perasaannya. Adapun Pendekatan bimbingan individu mencakup:
1. Informasi individual
2. Penasihatan individual
3. Pengajaran remedial individual
4. Penyuluhan individual
b)
Pendekatan Kelompok
Pendekatan bimbingan kelompok diberikan oleh
pembimbing per kelompok. Beberapa orang yang bermasalah sama, atau yang dapat
memperoleh manfaat dari pembimbingan kelompok. Bimbingan kelompok dilaksanakan
dalam tida kelompok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok sedang (7-12
orang), dan kelompok besar (13-20 orang). Dalam Pendekatan bimbingan kelompok
mencakup:
1)
Informasi kelompok
2)
Penasihatan kelompok
3)
Pengajaran remedial kelompok
4)
Penyuluhan kelompok
5)
Home room
6)
Sosiodrama
7)
Karya wisata
8)
Belajar kelompok
9)
Kerja kelompok
10) Diskusi kelompok
11) Kegiatan club/pramuka.[7]
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa Bimbingan dan
Konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan
perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier. Sedangkan Fungsi merupakan bagian utama dari cabang kerja yang
selanjutnya terbagi menjadi aktivitas. Yang dimaksud dengan fungsi Bimbingan
Konseling adalah hal-hal yang terkait dengan aktivitas yang dilakukan dalam
pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di sekolah. Diatas telah disebutkan pendapat para tokoh.
Dalam pendekatan yang ada pada konseling hakikatnya merupakan sebuah
upaya pemberian bantuan dari seorang konselor kepada klien, bantuan di sini
dalam pengertian sebagai upaya membantu orang lain agar ia mampu tumbuh ke arah
yang dipilihnya sendiri, karena manusia pada dasarnya dianggap sebagai sesuatu yang
dapat dirubah dan dibentuk.
[1]Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah bimbingan dan konseling yang diampu
oleh Inayatul Ulya, S. Ag, M.S.I
[2]
Penulis adalah mahasiswa semester VI A & B jurusan tarbiyah prodi
Pendidikan Bahasa Arab STAIMAFA
[3]http://www.a741k.web44.net/BIMBINGAN%20DAN%20KONSELING.htm
(diakses pada tanggal tgl 12 April 2012 pukul 09.30 WIB)
[4]
http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/03/makalah-asas-dan-tujuan-bimbingan.html
(diakses pada 10 April 2012)
[5]
http://4gungseti4w4n.wordpress.com/2011/03/30/prinsip-sifat-fungsi-dan-tujuan-bimbingan-konseling/
(diakses pada 10 April 2012)
[6]
http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/03/makalah-asas-dan-tujuan-bimbingan.html
(diakses pada 10 April 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar