Minggu, 17 Juni 2012

fungsi dan pendekatan bimbingan dan konseling


Fungsi Dan Pendekatan Bimbingan Dan Konseling[1]
Oleh : Ah. Taufiq Nurun Najib, A’izzatul Laili, Nurul Hikmah, Nur Hasanah & Wiwin Nur Indah Sari[2]

PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Pendidikan adalah sebuah aset yang penting di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena bagaimana pun tidak ada bangsa yang maju tanpa diiringi pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang berkualitas bukan hanya dilihat dari sejauh mana proses pengajarannya, Yusuf (2005: 5) memaparkan ada tiga bidang pendidikan yang harus menjadi perhatian, diantaranya; Bidang administrative dan kepemimpinan, Bidang Intruksional dan kurikuler,  dan Bidang pembinaan siswa (Bimbingan dan Konseling). Daam makalah ini akan membahas tentang bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdaarkan norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No. 025/D/1995).[3]
Layanan bimbingan dan konseling diharapkan membantu peserta didik dalam pengenalan diri, pengenalan lingkungan dan pengambilan keputusan, serta memberikan arahan terhadap perkembangan peserta didik; tidak hanya untuk peserta didik yang bermasalah tetapi untuk seluruh peserta didik. Layanan bimbingan dan konseling tidak terbatas pada peserta didik tertentu  atau yang perlu  ‘dipanggil’  saja”, melainkan untuk seluruh peserta didik.

B.       Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang diatas, maka pemakalah akan merumuskan beberapa sub masalah di bawah ini:
1.        Tujuan Bimbingan Dan Konseling
2.         Fungsi  Bimbingan Dan Konseling
3.        Bentuk dan Pendekatan dalam Bimbingan Konseling

PEMBAHASAN

1.        Tujuan Bimbingan Dan Konseling
a)        Tujuan Umum
Tujuan umum dari layanan Bimbingan dan Konseling adalah sesuai dengan tujuan pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Tahun 1989 (UU No. 2/1989), yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Depdikbud, 1994 : 5)
b)        Tujuan Khusus
Secara khusus layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.   
Bimbingan pribadi – sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi – sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggung-jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.[4]
A.  Fungsi  Bimbingan Dan Konseling
Fungsi merupakan bagian utama dari cabang kerja yang selanjutnya terbagi menjadi aktivitas. Dengan demikian yang dimaksud dengan fungsi Bimbingan Konseling adalah hal-hal yang terkait dengan aktivitas yang dilakukan dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di sekolah.
Menurut para ahli Bimbingan dan Konseling itu diungkapkan sebagai berikut :
Menurut Priyatno dan Amati E. (2004: 194) menyebutkan bahwa fungsi Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah :
1)        Fungsi pemahaman,
2)        Fungsi pencegahan,
3)        Fungsi pengentasan,
4)        Fungsi pemeliharaan dan pengembangan,
Menurut Nurihsan A.J. (2006: 8-9) menyebutkan bahwa Bimbingan Konseling minimal mempunyai 4 fungsi :
1)        Fungsi pengembangan,
2)        Fungsi penyaluran,
3)        Fungsi adaptasi,
4)        Fungsi penyesuaian,
Menurut Tohirin menyebutkan bahwa penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling khususnya di sekolah atau madrasah memiliki 9 fungsi :
1)        Fungsi pencegahan (preventif),
2)        Fungsi pemahaman,
3)        Fungsi pengentasan,
4)        Fungsi pemeliharaan,
5)        Fungsi penyaluran,
6)        Fungsi penyesuaian,
7)        Fungsi pengembangan,
8)        Fungsi perbaikan,
9)        Fungsi advokasi,
Berikut penjelasan secara singkat tentang fungsi Bimbingan dan Konseling di sekolah dari pendapat Nurihsan A.J.
1.     Fungsi pemahaman.
Yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan siswa.
2.     Fungsi penyaluran.
Adalah dapat membantu siswa dalam memilih jurusan, jenis sekolah, ataupun pekerjaan yang sesuai dengan minat, bakat, dan ciri kepribadian lainnya.
3.     Fungsi adaptasi.
Yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling dalam hal membantu petugas-petugas di sekolah khususnya guru untuk mengadaptasikan program pendidikan dengan minat kemampuan, kebutuhan peserta didik.
4.     Fungsi penyesuaian.
Yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling dalam rangka membantu siswa untuk memperoleh kemajuan dan berkembang secara optimal.
Bimbingan dan Konseling diarahkan pada terselenggaranya dan terpenuhinya keperluan akan bantuan dalam hal pendekatan, informasi dan orientasi, konsultasi dan komunikasi kepada siswa dan pihak-pihak yang berkepentingan.[5]
Ditinjau dari segi sifatnya, layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi sebagai :
1)        Fungsi Pencegahan (preventif)
Layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi pencegahan artinya : merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi pencegahan ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Kegiatan yang berfungsi pencegahan dapat berupa program orientasi, program bimbingan karier, inventarisasi data, dan sebagainya.
2)        Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa pemahaman ini mencakup :
a)        Pemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru pembimbing
b)        Pemahaman tentang lingkungan siswa (termasuk di dalam lingkungan keluarga dan sekolah) terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru pembimbing.
c)        Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (terutama di dalamnya informasi pendidikan, jabatan/pekerjaan dan/atau karier dan informasi budaya/nilai-nilai terutama oleh siswa.
3)        Fungsi Perbaikan
Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun mungkin saja siswa masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Disinilah fungsi perbaikan itu berperan, yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami siswa.
4)        Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi ini berarti bahwa layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan dapat membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal yang dipandang positif agar tetap baik dan mantap. Dengan demikian, siswa dapat memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.[6]

B.       Bentuk dan Pendekatan dalam Bimbingan Konseling
Jika kita memahami pendidika sebagai suatu bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada yang belum dewasa dalam proses perkembangan menuju kedewasaan. Maka dalam hal ini sangat diperlukan bimbingan, dan perlu ada pendekatan dalam bimbingan tersebut. Adapun beberapa macam pendekatan dalam bimbingan tersebut, diantaranya:
1.        Bimbingan Preventif
Pendekatan bimbingan ini menolong seseorang sebelum ia menghadapi masalah. Caranya ialah dengan menghindari masalah itu (jika memungkinkan), mempersiapkan orang tersebut untuk menghadapi masalah yang pasti akan dihadapi dengan member bekal pengetahuan, pemahaman, sikap, dan ketrampilan untuk menghadapi masalah itu.
2.        Bimbingan Kuratif atau Korektif
Dalam pendekatan ini pembimbing menolong seseorang jika ia mengalami masalah yang cukup berat hingga tidak dapat diselesaikan sendiri.
3.        Bimbingan Perseveratif 
Bimbingan ini bertujuan meningkatkan yang sudah baik, mencakup sikap dan sifat yang menguntungkan tercapainya penyesuaian diri dan lingkungan, kesehatan jiwa yang dimilikinya, kesehatan jasmani, dan kebiasaan-kebiasaan hidup yang sehat, kebiasaan cara belajar atau bergaul yang baik dan sebagainya.
Bimbingan dapat dilakukan secara individual dan kelompok, sehingga ada pendekatan individu dan pendekatan kelompok, yaitu:
a)        Pendekatan Individu
Pendekatan bimbingan individu dilakukan dengan pendekatan perseorangan. Tiap orang dicoba didekati, dipahami dan ditolong secara perseorangan. Pendekatan ini dilakukan melalui wawancara langsung denagn individu. Dalam pendekatan ini terdapat hubungan yang dinamis. Individu merasa diterima dan dimengerti ooleh pembimbing. Dalam hubungan tersebut pembimbing menerima individu secara pribadi dan tidak memberikan penilaian. Individu merasakan ada orang yang mengerti masalah pribadinya, mau mendengarkan keluhan dan curahan perasaannya. Adapun Pendekatan bimbingan individu mencakup:
1.    Informasi individual
2.    Penasihatan individual
3.    Pengajaran remedial individual
4.    Penyuluhan individual

b)        Pendekatan Kelompok
Pendekatan bimbingan kelompok diberikan oleh pembimbing per kelompok. Beberapa orang yang bermasalah sama, atau yang dapat memperoleh manfaat dari pembimbingan kelompok. Bimbingan kelompok dilaksanakan dalam tida kelompok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok sedang (7-12 orang), dan kelompok besar (13-20 orang). Dalam Pendekatan bimbingan kelompok mencakup:
1)        Informasi kelompok
2)        Penasihatan kelompok
3)        Pengajaran remedial kelompok
4)        Penyuluhan kelompok
5)        Home room
6)        Sosiodrama
7)        Karya wisata
8)        Belajar kelompok
9)        Kerja kelompok
10)    Diskusi kelompok
11)    Kegiatan club/pramuka.[7]

PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier. Sedangkan Fungsi merupakan bagian utama dari cabang kerja yang selanjutnya terbagi menjadi aktivitas. Yang dimaksud dengan fungsi Bimbingan Konseling adalah hal-hal yang terkait dengan aktivitas yang dilakukan dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di sekolah. Diatas telah disebutkan pendapat para tokoh. Dalam pendekatan yang ada pada konseling hakikatnya merupakan sebuah upaya pemberian bantuan dari seorang konselor kepada klien, bantuan di sini dalam pengertian sebagai upaya membantu orang lain agar ia mampu tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri, karena manusia pada dasarnya dianggap sebagai sesuatu yang dapat dirubah dan dibentuk.


[1]Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah bimbingan dan konseling yang diampu oleh Inayatul Ulya, S. Ag, M.S.I
[2] Penulis adalah mahasiswa semester VI A & B jurusan tarbiyah prodi Pendidikan Bahasa Arab STAIMAFA
[3]http://www.a741k.web44.net/BIMBINGAN%20DAN%20KONSELING.htm (diakses pada tanggal tgl 12 April 2012 pukul 09.30 WIB)
[4] http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/03/makalah-asas-dan-tujuan-bimbingan.html (diakses pada 10 April 2012)

[5] http://4gungseti4w4n.wordpress.com/2011/03/30/prinsip-sifat-fungsi-dan-tujuan-bimbingan-konseling/ (diakses pada 10 April 2012)

[6] http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/03/makalah-asas-dan-tujuan-bimbingan.html (diakses pada 10 April 2012)

[7] Fenti Hikmawati, BIMBINGAN KONSELING, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), cet. 1  hlm, 73-75

Tidak ada komentar:

Posting Komentar