Selasa, 26 Juni 2012

cara mendesain ikhtibarat mufradat


CARA MENDESAIN IKHTIBARAT MUFRADAT
(Tes Kosa Kata)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah evaluasi pengajaran  Bahasa Arab
Dosen Pengampu : Ali Subhan





  
Disusun oleh :
1.      Moh. Jawahir
2.      Nur Khasanah





PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MATHALI’UL FALAH
TAHUN 2012

1.      Latar belakang

Seorang pengajar mempunyai tugas pokok yang harus terpenuhi sebagai bentuk keprofesionalan serta penentu arah kemana peserta didik akan berkembang dengan baik. Semakin lengkap tugas pokok yang melekat dalam karakter guru, maka tingkat keberhasilan guru dalam membetuk karakter siswa akan semakin baik.
Tugas pokok yang kaitannya dengan mata kuliah ini adalah evaluasi. Dalam evalusi sebagian hal yang dapat diidentifiksi adalah untuk menilai diri. Murid misalnya, ia akan tahu kecerdasan, pengetahuan dan kedudukan ia dengan teman-temannya. Begitu juga dengan guru, ia akan memperoleh informasi sebatas mana keberhasilannya dalam mengajar, siswa yang pintar, berhasil dan ia akan tahu letak kelemahannya dalam mengajar.

Oleh karena itu, kami mencoba mengarahkan para pengajar untuk memperdalam macam-macam tes yang pada kesempatan kali ini kosa kata yang menjadi pembahasan kali ini dan tidak kalah pentingnya dengan macam-macam tes yang lain dalam rangka usaha untuk memperudah guru dalam mengklasifikasikan tingkat kesulitan tes dan mengetahui kemampuan semua murid yang diajar.
2.      Batasan masalah

Berdasarkan latar belakang yang kami utarakan, paling tidak ada beberapa hal penting dalam pembahasan kali ini yang kiranya patut harus kami sampaikan kehadapan pembaca sekalian calon guru.
1.      Kata dan jenisnya
2.      Pemilihan kosa kata
3.      Tingkatan kesulitan kata dan tes kosa kata
4.      Macam-macam tes kosa kata dan penyekorannya


3.      Pembahasan
A.    Kata dan jenisnya
Kata adalah sebuah unit terkecil dari suatu bahasa dan bersifat independent. Pengertian ini memberikan penjelasan tentang perbedaan yang nyata antara kata dan morfem. Sedangkan morfem adalah unit terkecil dari suatu bahasa yang mempunyai makna. Dengan demikian kadang-kadang ia bersifat bebas dan kadang-kadang juga terikat. Dengan pengertian tersebut maka kata itu bisa berisi satu morfem atau lebih. [1]
Dari unit terkecil itu kiranya ada beberapa jenis kata :
a)      Kata-kata Nasyithah
Adalah adalah kata-kata yang diajarkan kepada para pembelajar yang akan digunakan oleh mereka dalam keterampilan berbicara dan menulis. Kata-kata Khamilah tidak digunakan untuk keterampilan berbicara atau menulis..
b)     Kata-kata Khamilah
Sedangkan kata-kata Khamilah adalah kata-kata yang dapat digunakan oleh para pembelajar ketika mereka mendengar dan membacanya.
Dengan kata lain, kata-kata Nasyitah diajarkan untuk digunakan. Sedang kata-kata Khamilah diajarkan untuk memahami.[2]
Tes pemahaman lebih ditekankan pada pengukuran kemampuan teste dalam memahami arti kosa kata, sedangkan tes penggunaan lebih dititikberatkan pada kemampuan menggunakan kosa kata dalam kalimat. Khusus untuk tes pemahaman kosa kata indikator kompetensi yang diukur dapat berupa arti kosa  kata, atau padanan kata, lawan kata, pengertian kata dan kelompok kata.[3]
B.     Pemilihan kosa kata
Bahasa Arab sebagaimana juga bahasa-bahasa lainnya mengandung beratus-ratus ribu kosa kata. Mereka yang akan mempelajari bahasa Arab tidak mungkin dapat mempelajari semua kosa kata tersebut. Untuk itu perlu dipilih kata-kata yang banyak digunakan baik dalam percakapan maupun dalam tulisan.
Seorang penulis buku mestilah memperhatikan pentingnya memilih kosa kata. Ketika buku teks tidak tersedia, seorang guru hendaklah memperhatikan masalah ini. Pada kedua hal tersebut ada proses pemilihan yang dilakukan oleh penulis atau guru. Ketika pemilihan kosa kata dilakukan haruslah diperhatikan beberapa kriteria. Namun sebagaimana biasanya, para peneliti masalah ini juga berbeda pendapat mengenai kriteria-kriterianya.
Diantara kriteria-kriteria tersebut adalah sbb :
1.      Kedekatan dan sering dijumpai
Dalam pemilihan kosa kata hendaklah diprioritaskan pada kata-kata yang berkaitan dengan lingkungan sekitar para pembelajar, seperti benda-benda yang ada di kelas, sekolah, atau rumah.
2.      Kemudahan
Dalam pemilihan kata-kata hendaklah diprioritaskan pada kata-kata deriyasi (Kata-kata yang dibentuk berdasarkan pada pola-pola tertentu) yang terhindar dari syadz (menyalahi kebiasaan), dan mudah dalam pengucapan dan penulisannya.
3.      Kemanfaatan
Dalam memilih kata-kata hendaklah diprioritaskan pada kata-kata yang banyak dibutuhkan oleh mereka dengan tanpa mengabaikan aspek kemudahan dan kedekatan.
4.      Banyak digunakan
Kata-kata yang banyak digunakan hendaklah diprioritaskan dalam pemilihan kosa kata. Pertimbangan ini tentunya harus didasarkan pada hasil-hasil penelitian kosa kata yang beredar sesuai dengan bidang-bidang kajiannya.[4]





C.    Tingkat kesulitan kata dan tingkatan tes kosa kata
1). Tingkat kesulitan kata
Tingkat kesulitan suatu kata menurut persepsi para pembelajar akan berbeda. Seorang guru hendaklah mengetahui hal tersebut dan juga mengetahui faktor-faktor yang membuat suatu kata disebut sulit dan kata lainnya disebut mudah. Faktor-faktor tersebut adalah sbb :
1.      Jumlah suku kata
     Semakin panjang suatu kata semakin besar kemungkinan sulitnya. Hal itu karena jumlah suku kata, huruf-huruf, dan bunyi-bunyinya lebih banyak. Kesulitan tersebut mungkin dalam pengucapannya atau dalam penulisannya. Kata “ مشتشفى“ kadang-kadang lebih sulit dari pada kata “ مشفى“, dan kata “ اضطرب“ kadang-kadang juga lebih sulit dari pada “ طرب“.
2. Tingkat Keabstrakan
Kata-kata yang menunjukkan kepada hal-hal yang bersifat abstrak jauh lebih sulit dari pada kata-kata yang menunjukkan benda kongkrit. Kesulitan tersebut dialami oleh guru ketika menjelaskan maknanya, dan dialami para pembelajar ketika memahami kata-kata yang diajarkan kepadanya. Kata “ سعادة“ lebih sulit dari pada kata “ سيارة“ dan kata “ سعد“ lebih sulit dari pada kata “ مشى“.[5]
3. Kemiripan Huruf dan Bunyi
Semakin banyak huruf-huruf dan bunyi-bunyi yang mirip pada suatu kata semakin mudah kata tersebut. Dan semakin sedikit kemiripan hurup-hurup pada sebuah kata semakin sulit kata tersebut untuk ditulis atau diucapkan. Dengan pengertian lain, bahwa semakin sedikit kemiripan bentuk ucapan dan tulisan suatu kata semakin sulitlah kata tersebut. Contoh, kata “مشوا “ kadang-kadang lebih sulit dari pada kata “ كتاب“. Hal ini terjadi karena pada kata pertama ada huruf yang ditulis akan tetapi tidak dibaca yaitu huruf Alif; sedangkan pada kata kedua alif ditulis dan juga dibaca. Demikian juga kata “ الرجل“ lebih sulit dari pada kata “ الولد“. Karena huruf lam pada “الرجل “ diganti dalam pengucapannya dengan huruf ra‟ (ر). Sedangkan pada kata kedua semua huruf yang tertulis dibaca.
 4. Karakteristik Bunyi
Beberapa kata ada yang mengandung bunyi-bunyi yang sulit pengucapannya menurut para pembelajar. Hal ini dikarenakan bunyi-bunyi tersebut tidak terdapat pada bahasa ibunya. Diantara bunyi-bunyi yang sering dialami kesulitannya oleh para pembelajar adalah bunyi-bunyi tafkhim, seperti: ص، ض، ط، ظ. Mereka kadang-kadang membacaص dengan س,ط  dibacaت  ,ض  dibacaد  ,ظ  dan dibacaذ  . Demikian juga mereka sering mengalami kesulitan pada pengucapan “ ع، ح، خ“. Mereka mengucapkanخ  sepertiغ  ,ح  sepertiه  , danع  sepertiء  . Kata-kata yang mengandung bunyi-bunyi huruf tersebut lebih sulit daripada kata-kata selainnya. terdapat pada beberapa segi: 1) kesulitan ketika medengarkan suatu kata dan membedakannya dari yang lain; 2) kesulitan dalam memahami bentuk yang benar; 3) kesulitan dalam mengucapkan kata-kata tersebut; dan 4) kesulitan dalam menulis kata-kata. Ketika seorang guru berkata “ خليل“ para pembelajar kadang-kadang mendengarnya “غليل “. Dan akibat selanjutnya mereka tidak bisa memahami secara benar. Ketika mereka diminta mengucapkan kembali kata-kata tersebut serta menuliskannya mereka akan mengucapkan dan menuliskannya dengan “غليل “ sesuai dengan yang mereka dengar.
5. Tingkat Persamaan di antara Dua Bahasa
Adanya persamaan antara bahasa ibu dan bahasa Arab dapat membantu mempermudah para pembelajar dalam mempelajari kata-kata tersebut, khususnya apabila terdapat kesamaan dalam pengucapan dan maknanya. Namun kadang-kadang menjadi kendala apabila ada kesamaan dalam lafazh akan tetapi berbeda dalam maknanya atau sebaliknya.[6]


2). Tingkatan Tes Kosa Kata
a.      Tes Kosa Kata Tingkat Ingatan
Dalam kosa kata tingkat ingatan, tes ini dituntut mengingat kembali makna kata, sinonim/antonim/homonim/polisemi suatu kata, definisi atau pengertian kata/ istilah/ ungkapan.
    
b.      Tes Kosa Kata Tingkat Pemahaman  
Menuntut tes untuk dapat memahami makna, pengertian, serta maksud suatu kata/istilah ungkapan.

c.       Tes Kosa Kata Tingkat penerapan
Menuntut siswa untuk dapat memiliki dan menerapkan kata-kata, istilah atau ungkapan tertentu dlam suatu wacana suara tepat atau mempergunakan dalam wacana.
d.      Tes Kosa Kata Tingkat Analisis
Tes ini dituntut untuk menganalisis baik terhadap kosa kata dengan baik yang diujikan maupun terhadap wacana yang menjadi konteksnya.[7]    

D.    Macam-macam tes kosa kata dan penyekorannya

Ada beberapa cara guru dalam mengetes kemampuan seorang siswa berkaitan dengan kosa kata yang para siswa peroleh dan kuasai, diantaranya adalah sebagai berikut :

1.      Tes Mengisi kolom yang kosong (اختبار ملء الفراغ)
Dalam tes ini disediakan kolom kosong, bisa jugadisediakan 2 kolom kalau semisal menginginka nkata lebih dari satu, dan juga kata yang diletakkan disini adalah kata Muhtawa, yaitu yang tidak mempengaruhi kata setelahnya.
املأ الفراغ بكلمة واحدة من عندك
1.      أعلى نقطة في الجبل تدعى                     
2.      المنطفة في البحر تدعى                         
3.      الدواءالذى يستعمل ضد الجراثيم يدعى المضاد                     

2.      Tes memilih sinonim (اختبار اختيار المرادف)
Siswa disuruh memilih kata yang sepadan untuk kata lain diantara pilihan yang telah tersedia.
ضع دائرة حول حرف الكلمة المرادفة التىحتهاخط :
1.      انه رجل ثرى .
أ . غني         ب. فقير              ج. كريم              د. بخيل
2.      الحرب و الليل و البيداء تعرفه.[8]
أ‌.         البحر      ب. النهار                        ج. الصحراء        د. الغابة

3.      Tes gambar beserta pilihannya (اختبار صورة وبدائل)
Guru menyediakan gambar, kemudian disamping atau bawahnya ada empat pilihan dan salah satu saja yang merupakan jawaban benar.

1. ضع دائرة حول حرف الكلمة التى تناسب الصورةالمحاذية :
صروة
               : أ. أسد                        ب. نمر               ج. فيل                د. سمكة
صروة
               : أ. شجرة         ب. ثمرة              ج. زهرة             د. حيوان

4.      Tes definisi beserta pilihannya (اختبار تعريف وبدائل)
Dalam soal, pertama guru menyediakan soal yang berisi definisi, kemuadian ada empat pilihan yang salah satunya benar.

ضع دائرة حول حرف البديل الصحيح :
1.      الشيح الذى يستلم النقود من المشترى هو                 
أ‌.         المحاسب             ب. السمسار         ج. أمين الصندوق  د. المالك
2.      طرد الهواء من الرئتين فى أثناء التنفس هو              
أ‌.         شهيق                 ب. زهيق                        ج. استشاق          د. خروج[9]

5.      Tes kata beserta beberapa definisinya (اختبار كلمة وتعريفات)
Sebaliknya, dalam tes ini kata yang definisikan ditaruh sebagai bentuk soal dan kemudian ada empat pilihan definisi yang salah satunya sesuai dengan soalnya.
ضع دائرة حول حرف البديل الصحيح :
1.      التنفيس هو                              .
أ‌.         عملية تأخيذ ثاني أكسد الكربون وتخرج الأكسجين
ب‌.     عملية تأخيذ النتروجين وتخرج الأكسجين
ج‌.      عملية تأخيذ الهتروجين وتخرج الأكسجين
د‌.        عملية تأخيذ الأكسجين وتخرج ثانى أكسيد الكربون

6.      Tes  ma’na kata (اختبار كلمة ومعان)
Kata ditaruh dalam konteks kalimat, lalu maknanya siswa disuruh memilih makna kata yang sesuai dengan pilihan yang ada. Tes ini berbeda berbeda dengan Tes Murodif. Karena murodif itu adalah kata yang satu, tetapi maknanya dibentuk dari beberapa kata. Sedangkan disini makna kata masing-masing milik kata itu sendiri, tetapi ada persamaan makna kata.
اختر البديل الصحيح لمعنى الكلمة التى تحتها خط وضع دائرة حول حرف البديل :
1.      انهمر المطر ليلة أمس .
أ‌.         نزل خفيفا                                    ب. نزل بغزارة 
ت‌.     انقطع                              د. نزل رذاذاً

7.      Tes menjodohkan kata (اختبار كلمة واقتران)
Dalam tes ini, ada kata kemudian setelahnya ada beberapa pilihan yang sesuai dengan jodoh kata itu semdiri.
ضع خطا تحت كلمة واحدة في كل مجموعة بحيث تقترن تلك الكلمة مع الكلمة الرئيسية :
1.أثاث                : سيارة ، كرسي ، برتقال ، غرفة
2. أزهار             : قرنفل ، تفاحة ، شجرة ، شجيرة
3. قرطاسية         : آلة ، كتاب ، فكرة ، قلم[10]

8.      Tes beberapa kata dan cakupannya (اختبار كلمات وحقل)
Dalam tes ini ada sekumpulan kata tiga sampai enam, setelah itu siswa disuruh mencari kata yang bisa mewakili semua kata sebelumnya.

ضع امام كل مجموعة من الكلمات الحقل الذي تنتمى إليه :
1.      قط ، كلب ، طائر ، أسد : حيولنات
2.      قلم ، مسطرة ، مساحة ، ورقة :               

9.      Tes dan kolom yang kosong atau spasi (اختبار كلمات وفراغات)
Dalam tes ini murid disuruh meletakkan kata yang sesuai pada kolom spasi yang ada pada bacaan dengan pilihan kata yang jumlahnya telah disediakan oleh guru, baik jumlahnya sama dengan kolom yang kosong atau lebih. Contoh (1). Sedangkan fariasi yang lain siswa Cuma meletakkan nomor sajadari pilihan kata yang ada.
مثال :1.  ضع كل كلمة مما يلي في الفراغ الذي يناسبها في القطعة التالية .
3.      ضع رقم الكلمة المناسبة في الفراغ المناسب في القطعة التالية .

10.   Tes mejodohkan (اختبار مزاوجة)
Disini ada daftar dua kata, dan murid disuruh untuk menjodohkan masing-masing baik taroduf, tadlod, iqtiron. Jumlah daftar kedua boleh sama dengan yang pertama maupun lebih banyak, akan tetapi baik jumlah daftar yang kedua lebih banyak dari yang pertama untuk mengetahui sebatas mana ia melakukan kesalahan dalam memilih dari dua opsi.[11]
مثال :
1.      ضع امام كل كلمة في القائمة الأولى مرادفها الذي تختاره من القائمة الثانية.
2.      ضع امام كل كلمة في القائمة الأولى ضدها في المعنى الذي تختاره من القائمة الثانية .
3.      ضع امام كل كلمة في القائمة الأولى الكلمة التى تقترن بها (من الحقل ذاته) و التي تختاره من القائمة الثانية .
4.      ضع امام كل كلمة في القائمة الأولى رقم الكلمة المرادفة لها من القائمة الثانية .
قائمة (1)                          قائمة (2)
وفي                                1. قاحلة
مكتظ                               2. مخلص
جذباء                              3. عطوف
جلي                                4. مزدخم
شفوق                              5.هزلي
هزيل                               6. واضح
                                      7. نحيف
                                      8. منهمك

11.   Tes penggunaan kata dalam jumlah (اختبار الاستعمال في جملة)
Seorang murid disuruh untuk menggunakan kata dalam kalimat agar bisa difahami dengan baik.
استعمال كل كلمة مما يلى في جملة تبين معناها :
1.      مرهم   :                   
2.      نطاسي          :                      

12.  Tes kejelasan (اختبار الشرح)
Dalam tes ini siswa disuruh menjelaskan kata yang telah disediakan. Sepertihalnya mendeskripsikan sesuatu.
اشرح معنى كل كلمة مما يلى :
1.      الصيدلية :                             
2.      العقاقير  :                             
3.      الحوت   :                             

13.  Tes derivasi atau turunan kata (اختبار الاشتقاق)
Dalam tes ini kata disediakan untuk dibuat isytiqoq yang akan ditaruh dalam kolom kosong atau memilih kata yang sesuai kemudian dijadikan isytiqoq.
مثل
اشتق كلمة مناسبة لملء الفراغ في كل جملة مما يلي .
1.  ذهب الولد                                                 (أسرع)
2. وقف الطالب                                   (احترم)
3. يستخدم                   لتوجيه السيارة.      (قاد)

اختر الكلمة المناسبة لملء الفراغ بعد تحويلها إلى مشتق مناسب
أسرع ، احترم ، قاد
1.      ذهب الولد                          إلى المدرسة.
2.      انكسر                  السيارة.
3.      وقف التلميذ                        للمعلم.[12]

14.   Tes mengisi kolom yang kosong dengan bantuan (اختبار ملء الفراغ المعان)
Dalam tes ini siswa disuruh untuk mengisi kolom yang kosong dengan bantuan satu huruf diawal atau di akhir ataupun juga dengan memberikan jumlah huruf pada isian kolom yang disediakan.
مثل : املأ الفراغ بكلمة مناسب مع التقيد بأول حرف مذكور :
        إنه جندي                                     لايخاف .
        خالد بن الواليد                               ذكى .
صلاح الدين الأيوبى                                     القدس .

املأ الفراغ بكلمة مناسب مع التقيد بالحروف الأخيرة المذكورة :
حماة  و                            ص   من مدون سوريا .

املأ الفراغ بكلمة مناسب مع التقيد بعدد الحروف المذكور بين قوسين :
حلف شمال                       (7) حلف أوروبي أمريكى.[13]

Contoh dalam memberikan skor : misalkan dalam sebuah tes guru memberikan sepuluh tes objektif dan lima tes esay, dalam sepuluh tes objektif, masing-masing item memiliki nilai 5 sehingga bila dikalikan dengan jumlah soal menjadi 50. Sedangkan soal esay masing-masing memiliki nilai 10, sehingga diperoleh nilai keseluruhan 100.
4.      Kesimpulan
Dalam menilai kemahiran seorang murid dalam berbahasa dapat kita lakukan diantaranya dengan melakukan tes kosa kata, adapaun tes kosa kata yang telah kita pelajari sebelumnya adalah merupakan wujud dari cara guru dalam mendesain tes dengan ragam fariasi agar soal tidak dirasa monoton dan bisa sepenuhnya mendapatkan data dari siswa tentang penguasaanya terhadap kosa kata dalam pembelajaran bahasa setiap harinya.
Dari jenis kata yang telah kita ketahui, baik nasyithah maupun khamilah keduanya sangat diperlukan dan harus ditekankan guru kepada muridnya agar mampu menguasai keempat kompetensi dalam berbahasa yang baik, membaca, menulis mendengar dan berbicara.
Tes yang di berikan guru harus juga memperhatikan tingkat kesulitan bagi siswa untuk bisa menjawabnya. Dari tingkat pemahaman sampai analisis. Pengkondisian ini penting untuk memperoleh data siswa dengan baik.

Daftar pustaka
Ali  Al Khulli, Muhammad, Al-Ikhtibarat Al-Lughowiyah, (DARULFALAH, 2000).
M. Ainin dkk, Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: MISYKAT, 2006).
Nurbayan, Yayan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta : Zein Al-Bayan, 2008).
Nurgiyantoro, Burhan, Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, (Yogyakarta: BPFE, 2001).


[1] M. Ainin dkk, Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: MISYKAT, 2006), hlm, 132.
[2]  Yayan Nurbayan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta : Zein Al-Bayan, 2008), hlm, 79.
[3] Muhammad Ali  Al Khulli, Al-Ikhtibarat Al-Lughowiyah, (DARULFALAH, 2000), hlm, 48.
[4] Yayan Nurbayan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, hlm, 90-91.
[5]  Yayan Nurbayan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, hlm, 91-92.
[6]Yayan Nurbayan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, hlm, 92-93.
[7]Burhan Nurgiyantoro, Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, (Yogyakarta: BPFE, 2001), hlm,  218-224.
[8]  Muhammad Ali  Al Khulli, Al-Ikhtibarat Al-Lughowiyah, hlm, 48.

[9] Muhammad Ali  Al Khulli, Al-Ikhtibarat Al-Lughowiyah, (DARULFALAH, 2000), hlm, 49-51.

[10]  Muhammad Ali  Al Khulli, Al-Ikhtibarat Al-Lughowiyah,hlm, 52

[11] Muhammad Ali  Al Khulli, Al-Ikhtibarat Al-Lughowiyah,hlm 53-56.
[12] Muhammad Ali  Al Khulli, Al-Ikhtibarat Al-Lughowiyah,hlm56-57.
[13] Ali  Al Khulli, Muhammad, Al-Ikhtibarat Al-Lughowiyah, (DARULFALAH, 2000), hlm,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar