CARA MENDESAIN
IKHTIBARAT MUFRADAT
(Tes Kosa Kata)
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah evaluasi
pengajaran Bahasa Arab
Dosen Pengampu : Ali Subhan
Disusun oleh :
1.
Moh.
Jawahir
2.
Nur
Khasanah
PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MATHALI’UL FALAH
TAHUN 2012
1.
Latar
belakang
Seorang pengajar mempunyai tugas pokok yang harus terpenuhi sebagai
bentuk keprofesionalan serta penentu arah kemana peserta didik akan berkembang
dengan baik. Semakin lengkap tugas pokok yang melekat dalam karakter guru, maka
tingkat keberhasilan guru dalam membetuk karakter siswa akan semakin baik.
Tugas pokok yang kaitannya dengan mata kuliah ini adalah evaluasi.
Dalam evalusi sebagian hal yang dapat diidentifiksi adalah untuk menilai diri.
Murid misalnya, ia akan tahu kecerdasan, pengetahuan dan kedudukan ia dengan
teman-temannya. Begitu juga dengan guru, ia akan memperoleh informasi sebatas
mana keberhasilannya dalam mengajar, siswa yang pintar, berhasil dan ia akan
tahu letak kelemahannya dalam mengajar.
Oleh karena itu, kami mencoba mengarahkan para pengajar untuk
memperdalam macam-macam tes yang pada kesempatan kali ini kosa kata yang
menjadi pembahasan kali ini dan tidak kalah pentingnya dengan macam-macam tes
yang lain dalam rangka usaha untuk memperudah guru dalam mengklasifikasikan
tingkat kesulitan tes dan mengetahui kemampuan semua murid yang diajar.
2.
Batasan
masalah
Berdasarkan latar belakang yang kami utarakan, paling tidak ada
beberapa hal penting dalam pembahasan kali ini yang kiranya patut harus kami
sampaikan kehadapan pembaca sekalian calon guru.
1.
Kata
dan jenisnya
2.
Pemilihan
kosa kata
3.
Tingkatan
kesulitan kata dan tes kosa kata
4.
Macam-macam
tes kosa kata dan penyekorannya
3.
Pembahasan
A.
Kata
dan jenisnya
Kata adalah sebuah unit terkecil
dari suatu bahasa dan bersifat independent. Pengertian ini memberikan
penjelasan tentang perbedaan yang nyata antara kata dan morfem. Sedangkan
morfem adalah unit terkecil dari suatu bahasa yang mempunyai makna. Dengan
demikian kadang-kadang ia bersifat bebas dan kadang-kadang juga terikat. Dengan
pengertian tersebut maka kata itu bisa berisi satu morfem atau lebih. [1]
Dari unit terkecil itu kiranya ada
beberapa jenis kata :
a)
Kata-kata
Nasyithah
Adalah adalah kata-kata yang diajarkan kepada para pembelajar yang akan
digunakan oleh mereka dalam keterampilan berbicara dan menulis. Kata-kata
Khamilah tidak digunakan untuk keterampilan berbicara atau menulis..
b)
Kata-kata
Khamilah
Sedangkan kata-kata Khamilah adalah kata-kata yang dapat
digunakan oleh para pembelajar ketika mereka mendengar dan membacanya.
Dengan kata lain, kata-kata Nasyitah diajarkan untuk digunakan.
Sedang kata-kata Khamilah diajarkan untuk memahami.[2]
Tes pemahaman lebih
ditekankan
pada pengukuran kemampuan teste dalam memahami arti kosa kata, sedangkan tes
penggunaan lebih dititikberatkan pada kemampuan menggunakan kosa kata dalam
kalimat. Khusus untuk tes pemahaman kosa kata indikator kompetensi yang diukur
dapat berupa arti kosa kata, atau
padanan kata, lawan kata, pengertian kata dan kelompok kata.[3]
B.
Pemilihan
kosa kata
Bahasa Arab sebagaimana juga
bahasa-bahasa lainnya mengandung beratus-ratus ribu kosa kata. Mereka yang akan
mempelajari bahasa Arab tidak mungkin dapat mempelajari semua kosa kata
tersebut. Untuk itu perlu dipilih kata-kata yang banyak digunakan baik dalam
percakapan maupun dalam tulisan.
Seorang penulis buku mestilah
memperhatikan pentingnya memilih kosa kata. Ketika buku teks tidak tersedia,
seorang guru hendaklah memperhatikan masalah ini. Pada kedua hal tersebut ada
proses pemilihan yang dilakukan oleh penulis atau guru. Ketika pemilihan kosa
kata dilakukan haruslah diperhatikan beberapa kriteria. Namun sebagaimana
biasanya, para peneliti masalah ini juga berbeda pendapat mengenai
kriteria-kriterianya.
Diantara kriteria-kriteria tersebut adalah sbb :
1.
Kedekatan
dan sering dijumpai
Dalam pemilihan kosa kata hendaklah diprioritaskan pada kata-kata
yang berkaitan dengan lingkungan sekitar para pembelajar, seperti benda-benda
yang ada di kelas, sekolah, atau rumah.
2.
Kemudahan
Dalam pemilihan kata-kata hendaklah diprioritaskan pada kata-kata deriyasi (Kata-kata
yang dibentuk berdasarkan pada pola-pola tertentu) yang terhindar dari syadz
(menyalahi kebiasaan), dan mudah dalam pengucapan dan penulisannya.
3.
Kemanfaatan
Dalam memilih kata-kata hendaklah diprioritaskan pada kata-kata
yang banyak dibutuhkan oleh mereka dengan tanpa mengabaikan aspek kemudahan dan
kedekatan.
4.
Banyak
digunakan
Kata-kata yang banyak digunakan hendaklah diprioritaskan dalam
pemilihan kosa kata. Pertimbangan ini tentunya harus didasarkan pada
hasil-hasil penelitian kosa kata yang beredar sesuai dengan bidang-bidang
kajiannya.[4]
C.
Tingkat
kesulitan kata dan tingkatan tes kosa kata
1). Tingkat
kesulitan kata
Tingkat kesulitan suatu kata menurut
persepsi para pembelajar akan berbeda. Seorang guru hendaklah mengetahui hal
tersebut dan juga mengetahui faktor-faktor yang membuat suatu kata disebut
sulit dan kata lainnya disebut mudah. Faktor-faktor tersebut adalah sbb :
1.
Jumlah
suku kata
Semakin panjang suatu kata semakin besar kemungkinan sulitnya. Hal
itu karena jumlah suku kata, huruf-huruf, dan bunyi-bunyinya lebih banyak.
Kesulitan tersebut mungkin dalam pengucapannya atau dalam penulisannya. Kata “ مشتشفى“ kadang-kadang lebih
sulit dari pada kata “ مشفى“, dan kata “ اضطرب“ kadang-kadang juga
lebih sulit dari pada “ طرب“.
2.
Tingkat Keabstrakan
Kata-kata yang menunjukkan kepada
hal-hal yang bersifat abstrak jauh lebih sulit dari pada kata-kata yang
menunjukkan benda kongkrit. Kesulitan tersebut dialami oleh guru ketika
menjelaskan maknanya, dan dialami para pembelajar ketika memahami kata-kata
yang diajarkan kepadanya. Kata “ سعادة“ lebih sulit dari pada
kata “ سيارة“ dan kata “ سعد“ lebih sulit dari pada
kata “ مشى“.[5]
3. Kemiripan Huruf dan
Bunyi
Semakin banyak huruf-huruf dan
bunyi-bunyi yang mirip pada suatu kata semakin mudah kata tersebut. Dan semakin
sedikit kemiripan hurup-hurup pada sebuah kata semakin sulit kata tersebut
untuk ditulis atau diucapkan. Dengan pengertian lain, bahwa semakin sedikit
kemiripan bentuk ucapan dan tulisan suatu kata semakin sulitlah kata tersebut.
Contoh, kata “مشوا “ kadang-kadang lebih sulit dari pada kata
“ كتاب“. Hal ini terjadi karena pada kata pertama
ada huruf yang ditulis akan tetapi tidak dibaca yaitu huruf Alif; sedangkan
pada kata kedua alif ditulis dan juga dibaca. Demikian juga kata “ الرجل“ lebih sulit dari pada
kata “ الولد“. Karena huruf lam pada “الرجل “ diganti dalam
pengucapannya dengan huruf ra‟ (ر). Sedangkan pada kata
kedua semua huruf yang tertulis dibaca.
4. Karakteristik Bunyi
Beberapa kata ada yang mengandung
bunyi-bunyi yang sulit pengucapannya menurut para pembelajar. Hal ini
dikarenakan bunyi-bunyi tersebut tidak terdapat pada bahasa ibunya. Diantara
bunyi-bunyi yang sering dialami kesulitannya oleh para pembelajar adalah
bunyi-bunyi tafkhim, seperti: ص،
ض، ط، ظ. Mereka kadang-kadang
membacaص dengan س,ط dibacaت ,ض dibacaد ,ظ dan dibacaذ . Demikian juga mereka sering mengalami
kesulitan pada pengucapan “ ع،
ح، خ“. Mereka mengucapkanخ sepertiغ ,ح sepertiه , danع sepertiء . Kata-kata yang mengandung bunyi-bunyi huruf
tersebut lebih sulit daripada kata-kata selainnya. terdapat pada beberapa segi:
1) kesulitan ketika medengarkan suatu kata dan membedakannya dari yang lain; 2)
kesulitan dalam memahami bentuk yang benar; 3) kesulitan dalam mengucapkan
kata-kata tersebut; dan 4) kesulitan dalam menulis kata-kata. Ketika seorang
guru berkata “ خليل“ para pembelajar kadang-kadang
mendengarnya “غليل “. Dan akibat selanjutnya mereka tidak
bisa memahami secara benar. Ketika mereka diminta mengucapkan kembali kata-kata
tersebut serta menuliskannya mereka akan mengucapkan dan menuliskannya dengan “غليل “ sesuai dengan yang
mereka dengar.
5. Tingkat Persamaan di
antara Dua Bahasa
Adanya persamaan antara bahasa ibu
dan bahasa Arab dapat membantu mempermudah para pembelajar dalam mempelajari
kata-kata tersebut, khususnya apabila terdapat kesamaan dalam pengucapan dan
maknanya. Namun kadang-kadang menjadi kendala apabila ada kesamaan dalam lafazh
akan tetapi berbeda dalam maknanya atau sebaliknya.[6]
2). Tingkatan Tes Kosa Kata
a.
Tes
Kosa Kata Tingkat Ingatan
Dalam kosa kata tingkat ingatan, tes ini dituntut mengingat kembali
makna kata, sinonim/antonim/homonim/polisemi suatu kata, definisi atau
pengertian kata/ istilah/ ungkapan.
b.
Tes
Kosa Kata Tingkat Pemahaman
Menuntut
tes untuk dapat memahami makna, pengertian, serta maksud suatu kata/istilah ungkapan.
c.
Tes
Kosa Kata Tingkat penerapan
Menuntut siswa untuk dapat memiliki dan menerapkan kata-kata,
istilah atau ungkapan tertentu dlam suatu wacana suara tepat atau mempergunakan
dalam wacana.
d.
Tes
Kosa Kata Tingkat Analisis
Tes ini dituntut untuk menganalisis baik terhadap kosa kata dengan
baik yang diujikan maupun terhadap wacana yang menjadi konteksnya.[7]
D.
Macam-macam
tes kosa kata dan penyekorannya
Ada beberapa cara guru dalam mengetes kemampuan seorang siswa
berkaitan dengan kosa kata yang para siswa peroleh dan kuasai, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1.
Tes
Mengisi kolom yang kosong (اختبار
ملء الفراغ)
Dalam tes ini disediakan kolom
kosong, bisa jugadisediakan 2 kolom kalau semisal menginginka nkata lebih dari
satu, dan juga kata yang diletakkan disini adalah kata Muhtawa, yaitu
yang tidak mempengaruhi kata setelahnya.
املأ
الفراغ بكلمة واحدة من عندك
1.
أعلى نقطة في الجبل تدعى
2.
المنطفة في البحر تدعى
3.
الدواءالذى يستعمل ضد الجراثيم يدعى المضاد
2.
Tes
memilih sinonim (اختبار
اختيار المرادف)
Siswa
disuruh memilih kata yang sepadan untuk kata lain diantara pilihan yang telah
tersedia.
ضع
دائرة حول حرف الكلمة المرادفة التىحتهاخط :
1.
انه رجل ثرى .
أ .
غني ب. فقير ج. كريم د.
بخيل
2.
الحرب و الليل و البيداء تعرفه.[8]
أ.
البحر ب. النهار ج. الصحراء د. الغابة
3.
Tes
gambar beserta pilihannya (اختبار
صورة وبدائل)
Guru
menyediakan gambar, kemudian disamping atau bawahnya ada empat pilihan dan
salah satu saja yang merupakan jawaban benar.
1. ضع دائرة حول حرف
الكلمة التى تناسب الصورةالمحاذية :
صروة
|
صروة
|
4.
Tes
definisi beserta pilihannya (اختبار
تعريف وبدائل)
Dalam
soal, pertama guru menyediakan soal yang berisi definisi, kemuadian ada empat
pilihan yang salah satunya benar.
ضع دائرة حول حرف البديل الصحيح :
1.
الشيح الذى يستلم النقود من المشترى هو
أ.
المحاسب ب. السمسار ج. أمين الصندوق د.
المالك
2.
طرد الهواء من الرئتين فى أثناء التنفس هو
أ.
شهيق ب. زهيق ج. استشاق د. خروج[9]
5.
Tes
kata beserta beberapa definisinya (اختبار كلمة وتعريفات)
Sebaliknya,
dalam tes ini kata yang definisikan ditaruh sebagai bentuk soal dan kemudian
ada empat pilihan definisi yang salah satunya sesuai dengan soalnya.
ضع دائرة حول حرف البديل الصحيح :
1.
التنفيس هو .
أ.
عملية تأخيذ ثاني أكسد الكربون وتخرج الأكسجين
ب.
عملية تأخيذ النتروجين وتخرج الأكسجين
ج.
عملية تأخيذ الهتروجين وتخرج الأكسجين
د.
عملية تأخيذ الأكسجين وتخرج ثانى أكسيد الكربون
6.
Tes ma’na kata (اختبار كلمة ومعان)
Kata ditaruh dalam konteks kalimat,
lalu maknanya siswa disuruh memilih makna kata yang sesuai dengan pilihan yang
ada. Tes ini berbeda berbeda dengan Tes Murodif. Karena murodif
itu adalah kata yang satu, tetapi maknanya dibentuk dari beberapa kata.
Sedangkan disini makna kata masing-masing milik kata itu sendiri, tetapi ada
persamaan makna kata.
اختر البديل الصحيح لمعنى الكلمة التى تحتها خط وضع دائرة حول حرف
البديل :
1.
انهمر
المطر ليلة أمس .
أ.
نزل خفيفا ب.
نزل بغزارة
ت.
انقطع د.
نزل رذاذاً
7.
Tes
menjodohkan kata (اختبار
كلمة واقتران)
Dalam tes ini, ada kata kemudian setelahnya ada beberapa pilihan
yang sesuai dengan jodoh kata itu semdiri.
ضع خطا تحت كلمة واحدة في كل مجموعة بحيث تقترن تلك الكلمة مع الكلمة
الرئيسية :
1.أثاث : سيارة ، كرسي ، برتقال ، غرفة
2. أزهار : قرنفل ، تفاحة ، شجرة ، شجيرة
3. قرطاسية : آلة ،
كتاب ، فكرة ، قلم[10]
8.
Tes
beberapa kata dan cakupannya (اختبار
كلمات وحقل)
Dalam tes ini ada sekumpulan kata tiga sampai enam, setelah itu
siswa disuruh mencari kata yang bisa mewakili semua kata sebelumnya.
ضع امام كل مجموعة من الكلمات الحقل الذي تنتمى إليه :
1.
قط ، كلب ، طائر ، أسد : حيولنات
2.
قلم ، مسطرة ، مساحة ، ورقة :
9.
Tes
dan kolom yang kosong atau spasi (اختبار كلمات وفراغات)
Dalam tes ini murid disuruh
meletakkan kata yang sesuai pada kolom spasi yang ada pada bacaan dengan
pilihan kata yang jumlahnya telah disediakan oleh guru, baik jumlahnya sama
dengan kolom yang kosong atau lebih. Contoh (1). Sedangkan fariasi yang lain
siswa Cuma meletakkan nomor sajadari pilihan kata yang ada.
مثال :1. ضع كل كلمة مما يلي
في الفراغ الذي يناسبها في القطعة التالية .
3.
ضع رقم الكلمة المناسبة في الفراغ المناسب في القطعة التالية .
10.
Tes mejodohkan (اختبار مزاوجة)
Disini ada daftar dua kata, dan murid disuruh untuk menjodohkan
masing-masing baik taroduf, tadlod, iqtiron. Jumlah daftar kedua boleh
sama dengan yang pertama maupun lebih banyak, akan tetapi baik jumlah daftar
yang kedua lebih banyak dari yang pertama untuk mengetahui sebatas mana ia
melakukan kesalahan dalam memilih dari dua opsi.[11]
مثال :
1.
ضع امام كل كلمة في القائمة الأولى مرادفها الذي تختاره من القائمة
الثانية.
2.
ضع امام كل كلمة في القائمة الأولى ضدها في المعنى الذي تختاره من
القائمة الثانية .
3.
ضع امام كل كلمة في القائمة الأولى الكلمة التى تقترن بها (من الحقل
ذاته) و التي تختاره من القائمة الثانية .
4.
ضع امام كل كلمة في القائمة الأولى رقم الكلمة المرادفة لها من
القائمة الثانية .
قائمة (1) قائمة (2)
وفي 1. قاحلة
مكتظ 2. مخلص
جذباء 3. عطوف
جلي 4.
مزدخم
شفوق 5.هزلي
هزيل 6. واضح
7.
نحيف
8.
منهمك
11.
Tes penggunaan kata dalam jumlah (اختبار الاستعمال في جملة)
Seorang murid disuruh untuk menggunakan kata dalam kalimat agar
bisa difahami dengan baik.
استعمال كل كلمة مما يلى في جملة تبين معناها :
1.
مرهم :
2.
نطاسي :
12.
Tes
kejelasan (اختبار الشرح)
Dalam
tes ini siswa disuruh menjelaskan kata yang telah disediakan. Sepertihalnya
mendeskripsikan sesuatu.
اشرح معنى كل كلمة مما يلى :
1.
الصيدلية :
2.
العقاقير :
3.
الحوت :
13.
Tes
derivasi atau turunan kata (اختبار
الاشتقاق)
Dalam tes ini kata disediakan untuk
dibuat isytiqoq yang akan ditaruh dalam kolom kosong atau memilih kata
yang sesuai kemudian dijadikan isytiqoq.
مثل
اشتق
كلمة مناسبة لملء الفراغ في كل جملة مما يلي .
1.
ذهب الولد (أسرع)
2. وقف الطالب (احترم)
3.
يستخدم لتوجيه السيارة. (قاد)
اختر
الكلمة المناسبة لملء الفراغ بعد تحويلها إلى مشتق مناسب
أسرع
، احترم ، قاد
1.
ذهب الولد إلى المدرسة.
2.
انكسر السيارة.
3.
وقف التلميذ للمعلم.[12]
14.
Tes mengisi kolom yang kosong dengan bantuan (اختبار ملء الفراغ المعان)
Dalam tes ini siswa disuruh untuk mengisi kolom yang kosong dengan
bantuan satu huruf diawal atau di akhir ataupun juga dengan memberikan jumlah
huruf pada isian kolom yang disediakan.
مثل
: املأ الفراغ بكلمة مناسب مع التقيد بأول حرف مذكور :
إنه جندي
لايخاف .
خالد بن الواليد
ذكى .
صلاح الدين الأيوبى القدس .
املأ
الفراغ بكلمة مناسب مع التقيد بالحروف الأخيرة المذكورة :
حماة و ص من
مدون سوريا .
املأ
الفراغ بكلمة مناسب مع التقيد بعدد الحروف المذكور بين قوسين :
حلف
شمال (7) حلف أوروبي أمريكى.[13]
Contoh dalam memberikan skor : misalkan dalam sebuah tes
guru memberikan sepuluh tes objektif dan lima tes esay, dalam sepuluh tes
objektif, masing-masing item memiliki nilai 5 sehingga bila dikalikan dengan
jumlah soal menjadi 50. Sedangkan soal esay masing-masing memiliki nilai 10,
sehingga diperoleh nilai keseluruhan 100.
4.
Kesimpulan
Dalam menilai kemahiran seorang murid dalam berbahasa
dapat kita lakukan diantaranya dengan melakukan tes kosa kata, adapaun tes kosa
kata yang telah kita pelajari sebelumnya adalah merupakan wujud dari cara guru
dalam mendesain tes dengan ragam fariasi agar soal tidak dirasa monoton dan
bisa sepenuhnya mendapatkan data dari siswa tentang penguasaanya terhadap kosa
kata dalam pembelajaran bahasa setiap harinya.
Dari jenis kata yang telah kita ketahui, baik nasyithah maupun
khamilah keduanya sangat diperlukan dan harus
ditekankan guru kepada muridnya agar mampu menguasai keempat kompetensi dalam
berbahasa yang baik, membaca, menulis mendengar dan berbicara.
Tes yang di berikan guru harus juga memperhatikan tingkat
kesulitan bagi siswa untuk bisa menjawabnya. Dari tingkat pemahaman sampai
analisis. Pengkondisian ini penting untuk memperoleh data siswa dengan baik.
Daftar pustaka
Ali Al Khulli,
Muhammad, Al-Ikhtibarat Al-Lughowiyah, (DARULFALAH, 2000).
M.
Ainin dkk, Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: MISYKAT,
2006).
Nurbayan,
Yayan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta : Zein
Al-Bayan, 2008).
Nurgiyantoro, Burhan, Penilaian
dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, (Yogyakarta: BPFE, 2001).
[1] M.
Ainin dkk, Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: MISYKAT,
2006), hlm, 132.
[2] Yayan Nurbayan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta : Zein
Al-Bayan, 2008), hlm, 79.
[3]
Muhammad Ali Al Khulli, Al-Ikhtibarat
Al-Lughowiyah, (DARULFALAH, 2000), hlm, 48.
[7]Burhan
Nurgiyantoro, Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, (Yogyakarta:
BPFE, 2001), hlm, 218-224.
[8] Muhammad Ali
Al Khulli, Al-Ikhtibarat Al-Lughowiyah, hlm, 48.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar